Why Organic Food is Better for Baby
Makanan organik ditanam atau diproses tanpa pupuk sintetis atau pestisida sintetis. Memberi makan makanan organik kepada bayi akan mengurangi paparannya terhadap zat-zat kimia ini.
Perkebunan atau pertanian konvensional menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman mereka dari jamur, serangga dan penyakit. Ketika petani menyemprot pestisida, ini dapat meninggalkan residu pada produk. Produk organik membawa residu pestisida secara signifikan lebih sedikit daripada produk konvensional. Beberapa orang mungkin memberi makanan organik untuk membatasi paparan bayi mereka terhadap residu ini. Bayi memang lebih rentan terhadap bahaya yang berpotensi disebabkan oleh pestisida daripada orang dewasa.
Umumnya, penelitian belum menunjukkan makanan organik menjadi lebih bergizi daripada makanan nonorganik, meskipun studi lebih lanjut diperlukan. Namun, survei menunjukkan bahwa makanan organik lebih lezat daripada nonorganik. Ini mungkin saja karena buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian yang tumbuh atau ditanam secara organik memiliki semua rasa alami yang dikandungnya tidak tertutupi oleh bahan kimia apa pun yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman (yaitu pupuk atau pestisida). Makanan organik membantu mengurangi jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa orang tua lebih memilih makanan bayi organik karena itu ramah lingkungan. Yang lain merasa bahwa makanan bayi organik terasa lebih enak dan menghindari bayi dari konsumsi bahan kimia yang tidak perlu yang dapat mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi.
GASOL sangat memperhatikan kualitas produknya untuk ibu, dengan menanam bahan bakunya di lahan sendiri secara organik (tanpa pestisida maupun pupuk kimiawi) dan memproduksinya tanpa pengawet, pewarna dan perasa; karena GASOL ingin menjadi Sahabat Moms dalam memberikan MPASI yang terbaik untuk menunjang tumbuh kembang buah hati.